Inilah 5 Cara Rasul Mendidik Anaknya yang Patut Ditiru!
Pola didikan orang tua terhadap anak pastinya berbeda-beda. Orang tua hendaknya menjadikan cara Rasul mendidik anaknya sebagai acuan dalam mendidik anak. Selain karena pola asuh yang baik, tentunya didikan Rasul juga sesuai dengan syariat Islam dan bisa dijadikan suri tauladan.
Mendidik anak sedari dini dengan sebaik mungkin sangatlah penting untuk dilakukan oleh orang tua agar anak berakhlakul karimah. Rasulullah SAW dapat dijadikan sebagai tokoh acuan dalam mendidik anak. Simak ulasan berikut ini:
1. Mengajarkan Ilmu Agama
Cara Rasul mendidik anaknya yang pertama adalah dengan mengajarkan anak tentang ilmu agama. Dalam Islam, agama merupakan pondasi yang sangat penting. Rasulullah mengajarkan pelbagai ilmu agama, dimulai dari tata cara sholat, puasa, dan juga mengenai aspek lainnya yang lebih bervariatif.
Dengan mengajarkan ilmu agama kepada anak sedari dini, maka akan dapat mempengaruhi pola pikir serta tindakan anak di masa depan. Apabila tidak diajari ilmu agama sedari kecil, maka anak bisa terjerumus oleh hal-hal negatif yang jauh dari syariat agama.
2. Tidak Mengekang Anak
Rasulullah tidak suka mengekang anaknya saat bermain. Melihat anak-anak bermain merupakan hal yang disukai oleh Rasulullah. Anak-anak menyukai bermain, dan sebagai orang tua yang baik haruslah mengerti hal tersebut. Jika melarang anak bermain sama saja dengan mengekang kebebasannya.
Anak juga tidak suka apabila aktivitas bermainnya diganggu atau dikekang, biasanya jika semakin dikekang maka anak akan semakin memberontak. Tentunya hal ini akan mempengaruhi mental sang anak, di mana hal tersebut membuat anak menjadi mudah emosi dan membenci orang tua.
3. Mengajari Adzan Untuk Anak Laki-laki
Sesuai dengan hadis riwayat yang disampaikan oleh Abu Mahdzurah, di mana waktu itu Abu beserta teman-teman lainnya yang masih remaja mengolok-olok Rasul dengan menirukan suara adzan. Rasulullah malah menyuruh Abu Mahdzurah untuk menjadi juru adzan di Mekkah dengan mengusap ubun-ubunnya.
Respon Rasul tersebut juga dapat mengajarkan bahwa jika mempunyai anak laki-laki harus diajari untuk mengumandangkan adzan. Pada zaman sekarang, anak bisa diajari untuk adzan di masjid dengan akses kemudahan adanya jam digital masjid yang dapat mengetahui waktu untuk mengumandangkan adzan.
4. Mengajari Batasan Pergaulan Antara Perempuan dan Laki-laki
Ajaran mengenai pentingnya menjaga batasan antara perempuan dengan teman laki-laki juga diajarkan Rasul kepada anaknya sedari dini. Hal ini meliputi ajaran mengenai menundukkan pandangan, besarnya dosa yang ditimbulkan dari zina, dan juga hal negatif lainnya dari kedekatan perempuan dan laki-laki.
Anak perempuan sebaiknya diajarkan untuk berpakaian sesuai syariat Islam sedari kecil agar nantinya akan terbiasa. Sedangkan anak laki-laki diajarkan untuk menundukkan pandangan terhadap lawan jenis dan juga berlaku sopan kepada perempuan. Tentunya hal ini bermanfaat bagi kehidupan sang anak.
5. Bersikap Lemah dan Lembut Terhadap Anak
Cara terakhir Rasul dalam mendidik anak adalah dengan bersikap lemah serta lembut. Anak-anak belum bisa mengontrol emosi dan masih sangat sensitif, tentunya pola asuh yang benar adalah dengan bersikap lemah dan lembut. Perlakuan lembut kepada anak akan mempengaruhi pola sikapnya.
Anak yang diperlakukan secara lembut dan kasih sayang oleh orang tuanya akan tumbuh dengan sikap seperti itu pula, demikian juga sebaliknya. Tindakan dan sifat yang dimiliki oleh anak dipengaruhi oleh pola asuh orang tuanya, maka usahakan bersikap baik pada anak.
Demikian lima cara Rasul mendidik anaknya yang patut untuk ditiru para orang tua. Tata cara mendidik Rasul sangatlah baik dan sesuai dengan syariat Islam. Anak adalah harta berharga orang tua, sehingga jangan sampai salah mendidiknya.